17 Step Instalasi Ubuntu Server 18.04 Bionic Beaver di VirtualBox

Instalasi Ubuntu Server 18.04

Ubuntu merupakan sistem operasi yang berdasar pada Unix dan hasil dari pengembangan Linux. Ubuntu adalah turunan dari Debian, sehingga package aplikasi yang tersedia pada Debian juga dapat dijalankan di Ubuntu. Sistem operasi Ubuntu dibagi dalam 3 jenis yaitu, server, desktop, dan core. Ubuntu server dan desktop merupakan sistem operasi Ubuntu yang paling banyak digunakan, sedangkan Ubuntu dengan jenis core lebih banyak digunakan pada bidang IoT dan robotika. Saat ini, Ubuntu telah memasuki versi 18.04 untuk LTS dan 18.10 untuk non LTS. Ubuntu secara berkala menambahkan versi baru setiap 2 tahun sekali dan Ubuntu dengan versi LTS (Long Term Support) akan mendapatkan support dari tim pengembang Ubuntu selama 4 tahun.

Pada saat ini, pertumbuhan pengguna internet diikuti dengan pertumbuhan dalam penggunaan penyedia layanan, baik dari sisi provider jaringan internet, ataupun juga dari sisi bisnis yang memiliki server. Pertumbuhan internet yang meningkat dengan cepat akan menimbulkan berbagai persepsi baru, seperti IoT, Cloud Computing, Blockchain, dan lain sebagainya. Seluruh persepsi tersebut, tidak terlepas dari keberadaan server.

Server dapat dioperasikan dengan berbagai sistem operasi yang didedikasikan untuk server. Sedangkan, sistem operasi yang paling populer dan banyak digunakan hingga saat ini, merupakan sistem operasi server berbasis Linux, yaitu Ubuntu Server. Ubuntu Server memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah instalisasi yang minimalis dan lebih serderhana, apabila dibandingkan dengan induknya yaitu Debian ataupun Fedora. Selain Ubuntu, sistem operasi lainnya yang minimalis untuk server adalah Centhos, karena Centhos memiliki kemiripan dan kesederhaan, seperti halnya Ubuntu Server. Dimana, Ubuntu menjadi urutan ke-2 sebesar 17% pada statistik dalam penggunaan atau penerapan server yang terletak di Gambar 1.





Dalam kebutuhan bisnis terkait dengan server, penting bagi kita untuk mengetahui proses dalam melakukan instalasi dari server yang akan kita gunakan. Sehingga, pada pembahasan ini kita mempelajari dan melaksanakan percobaan instalasi Ubuntu Server 18.04 LTS Bionic Beaver dengan konfigurasi yang sederhana.

1. General Setting Ubuntu Server

Pada langkah pertama, akan dilakukan instalasi dengan memanfaatkan virtualiasi menggunakan perangkat lunak Virtual Box. Tentukan nama virtualisasi yang akan digunakan, yaitu multiserver dan memiliki tipe Linux dengan versi Ubuntu (64-bit), seperti pada Gambar2. Dimana, 64 bit merupakan satuan pemrosesan data, sehingga apabila kita menggunakan arsitektur 64 bit, maka data yang dieksekusi per atau setiap 64 bit data.


2. Add ISO Ubuntu Server 18.04 in Storage

Pada langkah kedua, menambahkan Ubuntu 18.04 Live Server dalam bentuk ISO yang dapat di unduh pada website resmi ubuntu. Langkah ini ditampilkan seperti pada Gambar 3.


3. Setting Network

Langkah ketiga, konfigurasi jaringan dilakukan, dimana terdapat beberapa pilihan dan kita akan menggunakan Bridged Adapter seperti pada Gambar 4, agar dapat langsung terhubung dengan jaringan komputer host utama yang kita gunakan. Selanjutnya, kita tekan OK dan mulai membuka atau memulai multiserver untuk proses instalasi Ubuntu.


4. Setting Language

Langkah keempat, kita memilih bahasa yang digunakan seperti pada Gambar 5. Dalam percobaan ini, pilih Bahasa Iinggris untuk Bahasa di Ubuntu, karena bahasa tersebut menjadi bahasa yang familiar dan banyak digunakan pada sistem operasi server.


5. Setting Layout Keyboard

Langkah kelima merupakan pemilihan keyboard layout. Dalam bahasa Indonesia, keyboard memiliki kesamaan tulisan dan bentuk dengan bahasa inggris (US). Sedangkan, dalam Indonesia, hampir secara keseluruhan layout keyboard yang digunakan adalah English US. Sehingga, kita akan memilih English sebagai layout keyboard, seperti pada Gambar 6.


6. Ubuntu Server Installation

Pada langkah keenam, setelah memilih Done, kita akan memilih untuk instalasi Ubuntu dan melanjutkan pada konfigurasi berikutnya, seperti pada Gambar 7.


7. Setting Network Adapter

Pada langkah ketujuh, kita akan memilih konfigurasi dari kartu jaringan yang terdapat pada server, seperti di Gambar 8. Hal ini dilakukan, karena pada virtualbox mendukung konfigurasi DHCP oleh, sehingga konfigurasi dilakukan menggunakan DHCP.


8. Choose No Proxy

Pada langkah ini, kita dapat memilih proxy yang ingin digunakan (apabila memiliki proxy), seperti Gambar 9. Proxy berguna sebagai keamanan pada sisi server, dimana klien tidak perlu mengakses server secara langsung, tetapi bisa melalui pihak ke-3 sebagai proxy.


9. Choose Entire Disk

Pada seluruh sistem operasi, dalam melakukan pemilihan atau konfigurasi partisi pada disk, menjadi hal yang sangat penting untuk disesuaikan dengan kebutuhan kita. Oleh karena itu, dalam proses ini, setiap pengguna memiliki pilihan dan kebutuhan yang berbeda, sehingga dapat memilih dan menerapkan konfigurasi sendiri, layaknya pada Gambar 10.


10. Setting Disk

Dalam konfigurasi ini, kita akan menggunakan default partisi yang disediakan oleh Ubuntu Server. Sehingga, Ubuntu Server secara otomatis akan mengatur partisi sesuai dengan konfigurasi dasar yang tersedia, seperti halnya pada Gambar 11.


11. Validation Setting Disk

Pada Gambar 12 dalam bagian ini, setelah proses konfigurasi, kita akan melakukan verifikasi untuk melanjutkan pembuatan partisi untuk dapat menjadi wadah atau tempat instalasi bagi ubuntu server.


12. Setting Username and Password

Pada Gambar 13 bagian ini, kita akan mengkonfigurasikan nama pengguna, nama server, nama pengguna pada sistem operasi server, password untuk proses login, dan verifikasi password, serta authentikasi dari setiap kegiatan yang dilakukan pada server.


13. Processing Installation Ubuntu Server

Berikut ini pada Gambar 14 merupakan proses instalasi dari Ubuntu Server 18.04 LTS yang masih berlangsung.


14. View Log

Pada proses instalasi, Gambar 15 menunjukkan bagian log terdiri dari setiap kegiatan yang dilakukan saat instlasasi, baik dari mengakses file secara online ataupun local, serta eksekusi file yang dibutuhkan saat proses instalasi.


15. Restart

Setelah proses instalasi selesai, maka sistem operasi server harus di restart terlebih dahulu untuk memulai penggunaan, seperti pada Gambar 16. Selain itu, kita tidak boleh lupa bahwa harus melepaskan atau mengeluarkan Ubuntu Server dalam bentuk ISO atau pun CD/DVD, agar tidak masuk ke dalam proses instalasi kembali.


16. Remove Installation Media

Pada Gambar 17, ketika memulai kembali Ubuntu Server, terdapat pilihan untuk remove atau mengeluarkan instalasi media, seperti file ISO, CD/DVD, flashdisk, sdcard, ataupun media lain, apabila di bootable pada media penyimpanan lainnya.


17. Login Ubuntu Server 18.04

Setelah proses reboot selesai, kita dapat memasuki dan mengelola ubuntu server 18.04 sesuai dengan kebutuhan dan keinginan. Gambar 18 menunjukkan bahwa Ubuntu Server siap untuk digunakan.


Pada percobaan kali ini, proses instalasi Ubuntu Server 18.04 dapat berjalan dengan baik, dimana proses instalasi dan konfigurasi dilakukan dengan cara yang sederhana dan menggunakan pengaturan default atau dasar dari Ubuntu Server. Dalam melakukan instalasi, membutuhkan waktu yang mungkin tidak sebentar, sesuai dengan hardware yang kita gunakan. Sehingga, pastikan bahwa proses instalasi bisa berjalan sesuai dengan harapan, karena apabila kita salah melakukan konfigurasi dasar akan dapat menyebabkan gangguan ataupun sistem tidak berfungsi dengan semestinya. Maka, diharapkan sebelum melakukan instalasi untuk proses bisnis, sebaiknya dibuat terlebih dahulu spesifikasi dan perancangan yang sesuai, sehingga hasil yang didapatkan akan lebih memuaskan.

Daftar Referensi:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CHMOD untuk modifikasi seluruh folder, sub folder dan file

Melakukan Clone Virtual Machine Pada VirtualBox

Konfigurasi DNS pada Ubuntu Server 18.04